HDR - It's Merging Time

Waduh, sudah lama banget dari tulisan terakhir saya. Harap maklum, saya terlalu menikmati never ending vacation ini ^^

Dua tutorial sebelumnya sudah menceritakan sekilas mengenai apa itu HDR beserta contoh foto-foto dan bagaimana persiapannya. Now, it's time to create one. Berikut ini software yang saya pakai untuk menghasilkan HDR:

  • Photomatix Pro 3.2
  • Adobe Lightroom (optional)
Dengan photomatix, HDR images are created easily dan gak pake lama. Begini nih caranya:
1) Pilih tombol 'Generate HDR image' yang terpampang di halaman awal dari photomatix
2) Pilih 3 foto dengan exposure yang berbeda-beda. Untuk contoh ini, saya menggunakan foto-foto berikut ini: 

3) Kemudian, akan muncul options window seperti di bawah ini:

Apabila ada objek orang-orang yg sedang bergerak, untuk bagian 'Attempt to reduce ghosting artifacts', saya akan memilih option 'Moving objects/people'. Apabila Anda beruntung, maka hasil akhirnya tidak akan terlihat ada 'hantu sedang berjalan' :p 
Namun untuk bagian lainnya, saya selalu memilih options yg sama.

4) Setelah tombol 'OK' ditekan, akan muncul window dengan foto yg bikin jidat berkerut, seperti berikut ini:


Waduh, gelap amet, kok begini yak. Tenang, tenang, fotonya belom diapa-apain ama si photomatix. Daripada tu jidat lama berkerutnya, buruan tekan tombol 'Tone Mapping' ya.

5) Eng ing eng ... muncul deh yang berikut ini:


Wah, bisa ya langsung begini? tentu saja tidak bisa :p
Untuk mendapatkan hasil seperti diatas, ada beberapa parameter yang harus kita 'mainkan' terlebih dahulu. Parameter-parameter tersebut ditampilkan didalam suatu window yang rada panjang seperti ini:

Keliatan rame ya? hehe. Hmm, saya akan mencoba menjelaskan beberapa parameter yg saya geser kanan-kiri untuk menghasilkan foto di atas. Tapi, kalo mo jujur, saya juga sebenarnya kurang 'megang' definisi or fungsi dari tiap parameter tersebut. Biasanya, saya menggunakan prinsip trial-error or iseng-iseng berhadiah :p
Jadinya, semua parameter saya coba geser kanan-kiri dan  pilih yg pas dengan selera.
a) Strengh (100)

b) Color saturation (100)
makin ke kanan, makin 'jreng' warnanya

c) Luminosity (10)
katanya untuk menghasilkan efek 'seperti lukisan'. Tapi ini juga berguna untuk mengurangi efek 'Halo' untuk daylight photos dengan cara geser mentok ke kanan.

d) Microcontrast (10)
parameter ajaib, yang bisa meningkatan detail dan fluktuasi warna dalam skala kecil. coba deh geser kanan-kiri, keliatan bedanya.

e) Smoothing (Low or Mid)
Nah, parameter ini yg paling mempengaruhi dalam memberikan 'feel HDR' ke foto-foto. Makin ke kiri, makin 'aneh' :p 

f) White point (1.779%)
copy-paste dr sumber lain aja ya, soalnya saya udah mulai duduls, hehe.
chooses the point in the image at which highlights are allowed to blow out. If you slide it to the right, your image generally lightens (but you can lose detail - not always a bad thing) - and to the left, it darkens.

g) Black point (0.059%)
masih berlanjut copy-pastenya dari sumber yg sama dengan sebelumnya.
is the same as White point, but for the shadows

h) Gamma (0.80)
nah, yang ini gunanya untuk bikin terang/gelap seluruh foto.

i) Micro-smoothing (23.1)
berguna untuk mengurangi noise

j) Highlights-smoothing (81)
biar awannya keliatan normal :D

k) Shadows smoothness (38)
eerr, out of explanation ^^;; 
dicoba geser kanan-kiri aja deh biar keliatan bedanya, hehe

6) Kalau sudah puas dengan penampakan fotonya, tekan tombol 'Process', wait for a minute, and you'll get the result, like this one:

Selesai deh bikin HDR-nya. Tapi, biasanya saya masih suka meng-enhanced lebih lanjut dengan menggunakan Adobe Lightroom, biar lebih jelas fotonya. Jadi, hasil akhirnya bisa kayak begini:

Comments