Out of nowhere, tiba-tiba teman kuliner saya ngidam ingin makan sate kambing. Saya pun browsing di internet dan posting status di fb untuk saran dr teman-teman. Ada beberapa tempat yg disarankan oleh teman-teman, yaitu:
- Sate Berkah, daerah satrio sebelah pempek abing
- Sate Habib, tebet
- Sate H. Giyo, jatinegara
- Sate Tegal H. Casmadi, kuningan
Sesampainya disana, kami langsung memesan sate kambing beserta nasi 2 porsi (1 porsi sate kambing berisikan 10 tusuk) dan sop marak 1 porsi, serta 2 es jeruk. Untuk satenya, kami memilih isi daging semua. Tak berapa lama, datanglah pesanan kami. Ini dia penampakannya:
 |
| Sop Marak - Sate Kambing - Es Jeruk (ki-ka) |
Kesan pertama setelah menggigit satenya, wah dagingnya empuk (trust me, i'm wearing braces), ukuran dagingnya pun lumayan besar. Namun ada yang terasa beda, rasanya tidak seperti sate kambing pada umumnya but still tasted good. Hoo, mungkin pakai bumbu rempah-rempah seperti gaya masakan arab (thus the name Habib). Satu tusuk sate pun hilang dalam sekejap.
Kemudian fokus pindah ke arah mangkuk sop marak. Hidung mulai mengendus-endus baunya. Hmm, bau karinya sangat tercium. Langsunglah kami ambil beberapa sendok dituangkan ke nasi beserta dagingnya dan memakannya. And then, wait a minute, it tasted familiar. Oalah, kuahnya persis mirip Indomie rasa Kari Ayam. Kebetulan saya fans no. 1 indomie kari ayam (aren't everyone?), jadinya makin lancar jaya dalam menghabiskan sopnya.
In matter of minutes, semua makanan yang kami pesan sudah habis. Total kerusakan saat itu berkisar 100-150 ribu rupiah (saya lupa tepatnya berapa). We both love satenya, tapi untuk sop maraknya biasa aja. Ada sate kambing tak jauh dari sate habib ini, namanya sate kambing H. Mansyur. Kami juga mencicipinya beberapa bulan kemudian. Naah itu sop beningnya jauh lebih enak (review will be available not-so-soon ^_^ ).
One more thing, tempat makannya disini lumayan agak panas, so perhaps better come at night.
Comments
Post a Comment